email : gramatoriz@yahoo.com



GRAMATOR

GRAMATOR
GERAKAN MAHASISWA DINAMISATOR

ABSENT

20 Mei 2008

kura-kura kecil

aku tak tau

aku takmau tau

dan tak pernah mau mencari tau

biarlah fantasi

membukus indah hatiku

kura-kura kecilku

kita bersama

kita ada

abadi menjelma seperti pesona

anggun, lentik saling percaya

karena aku memintah hatimu

dan kauh menyerahkan sepenuhnya padaku

kita jalani

kita berlari

kita meninggi

bersama

Dunia maya dunia nyata, menyanyikan kata bersetubuh dengan bahasa tanpa tatapan mata tetapi ada jalinan kedekatan jiwa dan yang paling mendasar kedekatan ego manusia, sunyi sepi malam membuat aku merasa kedinginan dan hati yang sempat menggumpal kian cerai berai saat kubuka mata, hati, akal sehatku, seketika itupun aku sempat merasa jumawa kugenggam angan dankutitipkan kepercayaankepada dia sang utusan tuhan, tapi dia bukan dewa dan bahkan dia bukan malaikat yang mendapat amanat akan canda tawa dan bahagia, mungkin juga aku buta dan taksempat bertanya pada sang pencipta mungkin aku terlalau sibuk, mungkin juga sang pencipta terlalu sombong takmau berbicara denganku.

sempat aku berfikir sejenak betapa indahnya ranjau yang berjajar rapi diantara permukaan rumput liar, baunya harum seperti bau tembakau pilihan, bentuknya unik sampai-sampai aku taktau wujudnya saat aku menyentuh dia memang terasa hangat awalnya tetapi aku seseorang yang renda aku pikir panjang.walau bagaimanapun yang namanya ranjau pasti menyimpan serbuk mesiu didalamnya dan sewaktu-waktu tanpa ada yang diajak bernegosiai maka dengan sendirinya diakan meledak juga.

satu purnama telah aku lewati, perhitunganku meleset, sarang laba-laba terpasang rapi ditembok dan disudut-sudut diding hati telah roboh oleh dinginnya hawa yang tak perna berdiri, meski aku berbohong dengan diri-sendiri tepai saja tuhan dan para pesuruh-pesuruhnya hanya bisa bengong melihat aku yang mengginggong lentang berteriak berontak akan kepercayaan,walaupun malu pada kabut pagi yang setia menemani hati, lihatlah wajah burunh sawah itu, kicaunya riang kepakan sayapnya indah menari-nari diatas sawa pak petani, seketika aku pun menghayal jauh pada lamunan sesekali akal sehatku aku tinggalkann entah kenapa sempat ada dalam fikiranku sekali waktu enak juga jadi burung bisa terbang kesana dan kemari tanpa tau seperti apa beku yang ada, hanya kicau ceria.

tapi tuhan telah menciptakan aku sebagia manusia yang utuh punya seenap rasa dan tentunya airmata yang tak pernah aku keluarkan sejak aku merasa dewasa menurutku kedewasaan adalah saat kita bisa berdiri dengan kaki sendiri dimana kita bisa menetukan arah dan tujuan.

jauh hari sebelum aku sempat menayakan dia tersenyum dan memainkan mulutnya dibalut oleh kedua merah mulutnya yang seperti kue lapis membuat orang tertarik dan percaya akan hal yang dinyayikanya akupun mengikuti jalan cerita yang dibuatnya, kuciptakan dunia imajinasi tingkat tinggi oooo. betapah indanya saat itu sampai-sampai saat ku sadari terlalu banya yang aku abaikan terlalu banyak sesuatu yang terlalu banyak yang luput dari pandangan ini semua karena aku salah mengartikan cintah aku mencoba menafsirkan dengan jalan pikiranku sontak aku berteriak dan memaki pada kebodohan filsafatku.

kini aku mengerti arti penyelaman sejati kuarungi senja, malam, siang,dan pagi buta dengan rasa hampa jalan ceritaku berubah saat aku mengerti dan bisa mencari arti saat dia datang mengembalikan kepercayaan yang sepat kubuang jauh dari dasar hatiku dia adalah kura-kura kecilku datang tanpa aku perhitungkan masuk tanpa aku ketahui dengan perlahan dia menyebar virus dan aku menikmatinya akupun taak tau kapan aku mulai percaya lagi tapi yang pasti dia sangat nyata.

wahai engkau peri cinta sungguh aku merasah hidupku menjadi utuh karena dia kini ada membuatku mengerti dengan rasa sayang mengerti mencintai, cinta dengan sepenuh hati keiklasan ketulusan tanpa ragu-ragu aku berdiri bangkit dari keterpurukan dan kekosongan. kedatanganya mengembalikan dan merajut serpihan hati yang sempat tercerai berai, biarlah sejutah petualangan akan jadi pengalaman jiwa yang sangat dalam. cobalah engaku mengerti kura-kura kecilku, menjamalah kepercayaanku tertuang dalam secangkir merahnya teh melati baunya semerbak mengugah satu arti cinta.

SAJAK TERINDAH

1 komentar:

Anonim mengatakan...

assalmualaikum
ceritamu dalam sajak prosa
buatku terhanyut terbawa!
tapi sayang sepertinya kau harus berlatih lagi tuk menulis disini. coba edit sebelum kau post tulisanmu. banyak kata yang salah.
terima kasih sobat!
terus berkarya.!



wassalam