email : gramatoriz@yahoo.com



GRAMATOR

GRAMATOR
GERAKAN MAHASISWA DINAMISATOR

ABSENT

18 Agustus 2008

INOVASI KONTEMPORER sake vs saka (sastrawan kere vs sastrawan kaya)

TIDAK UNTUK KAUM HEDONIS DAN BUKAN SEBUAH KARYA INTERTEKSTUAL

CARI MAKNA ................!




sudah menjadi sebuah realita jika ada suatu jenjang kasta dalam arti sebuah materi bukan pada sebuah karya mungkin ini sebuah deskripsi satir tapi juga agak mungkir bagi kaum oportunis yang selalu ada karena otak meraka memang didesain sedemikian rupa....!
suatu pertanda itu ada saat aku berada dalam bangku kosong kelas bawah pada sebuah konfrensi tepatnya pada acara festifal pesta penyair nusantara disana kaum saka selalu mengenakan pakaian yang bergaya borjuis sebagai cirikhas yaitu topi yang selalu dikenakan oleh putu wijaya (sang teror mental) seolah-olah merupakan sebuah mahkota bagi para seniman kaya(yang dianggap berhasil dan sukses dengan sebuah karya) padahal kalau kita apresiasi dengan sebuah pendekatan sastra karya mereka notabene masuk pada neveaux animal yang mengutamakan sebuah birahi yang bersembunyi pada satu teori..................?
saat semua mulai merancu dengan neraca yang tak seimbang mulai terpintas satu pertanyaan
(forum mulai gaduh) dan dari mulut keringku terlontar pertanyaan apakah sebuah karya sastra sudah mampu menjawab jeritan nusantara??????
oow sayang seribu sayang hanya karena saya mengenakan celana jeans gobal yang bolong dan seragam kaos oblong meraka tak mau menjawabnya padahal ini suatu konflik horisontal ditengah persetubuhan para kaum kapital........
jangan lah mencari sebuah unsur apa tapi jujur sebuah anekdotku menyusuri unsur bagaimana???????????
perbedaan sake dan saka tidak selamanya sake selalu miskin mungkin dari materi iya tapi disatu sisi sake sangat kaya pada sebuah karya begitu juga sebaliknya saka memang bergelimang harta tapi terkadang karya seorang saka sangat miskin akan sebuah perspektifisme..........?


mau tau kenapa.........? silahkan bercinta dengan misteri tanda tanya selalu menjawab itu keputusan bijak


tidak hanya sekedar mampir tapi hadi dan selalu berfikir

Tidak ada komentar: